Gallery
Showing posts with label Ibukota negara. Show all posts
Showing posts with label Ibukota negara. Show all posts

Thursday, June 23, 2011

Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

ALI Sadikin tak pernah lepas dari kontroversi. Bekas Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (1966-1977) ini kembali mengusung "ide liar". Di depan anggota DPRD Jakarta, bulan lalu ia mengusulkan agar bisnis judi di Jakarta mendapat payung hukum. Sebab, "Pemda DKI Jakarta bisa mendapat uang Rp 15 triliun per tahun," ujar Ali Sadikin, mantap.
Usulan legalisasi judi bukan barang baru bagi pensiunan letnan jenderal marinir yang akrab disapa "Bang Ali" itu. Saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, dia pula yang melegalkan judi di Ibu Kota. Hasilnya, saat itu kas DKI Jakarta mendapat gelontoran dana segar Rp 20 miliar per tahun. Uang itu digunakan untuk membangun jalan, puskesmas, dan gedung sekolah.
Namun, zaman telah berubah. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kini mendominasi DPRD Jakarta. Partai yang mengusung "semangat Islam" ini jelas-jelas menolak legalisasi judi, apalagi sebagai sumber pendapatan resmi Pemda DKI Jakarta. "Kami sadar kita butuh uang. Tapi tak harus menghalalkan yang haram," ujar Tri Wisaksana, Ketua PKS Jakarta.
Ali tak peduli. Penasihat Gubernur DKI Sutiyoso itu malah mengejek politisi partai Islam hanya mencari popularitas dan jabatan. Seperti 34 tahun lalu, ketika ia melegalkan judi di Jakarta, ia menantang. "Demi judi, saya rela masuk neraka," katanya.
Untuk mengupas polemik legalisasi judi dan pelbagai persoalan Ibu Kota, wartawan Tempo Setiyardi dan fotografer Bernard Chaniago pekan lalu mewawancarai Ali Sadikin. Meski hanya ditopang satu ginjal cangkokan, lelaki kelahiran Sumedang, 7 Juli 1927, itu masih sanggup melayani dua jam wawancara. Berikut kutipannya.

http://majalah.tempointeraktif.com
sunber: 

Tuesday, May 24, 2011

Sejarah Kota Madrid



Madrid adalah ibukota dan kota terbesar di Spanyol. Kota ini terletak di Sungai Manzanares di bagian tengah negara Spanyol. Jumlah penduduk kota seluas 607 km² ini adalah 3,228 juta jiwa (Juli 2005), sedangkan bila daerah metropolitannya dihitung dapat mencapai 5,843 juta jiwa. Letak dan sejarah Madrid membuatnya menjadi pusat kegiatan finansial dan politik di Semenanjung Iberia, terlebih setelah kembalinya demokrasi pada 1975 dan integrasi ke dalam Uni Eropa.
Walikota Madrid adalah Alberto Ruiz-Gallardón. Penduduk Madrid sering juga disebut madrileños.
Madrid juga sangat terkenal di dunia sepak bola,salah satu klub terbaik dunia saat ini berasal dari ibukota tersebutmyakni real Madrid

Sejarah Kota Sydney


Montage of Sydney1.jpg


Sydney (ejaan Inggris: [ˈsɪdni][4]) adalah kota terbesar di Australia, dan ibu kota negara bagian New South Wales. Sydney memiliki populasi wilayah metropolitan 4.34 juta jiwa[5] dan luas 12.000 kilometer persegi. Penduduknya disebut Sydneysiders, dan Sydney dijuluki sebagai "the Harbour City" (Kota Dermaga), "the City of Villages" (Kota Desa-Desa) dan "the Emerald City" (Kota Zamrud). Sydney merupakan salah satu kota paling multikultural di dunia, yang tercermin dari perannya sebagai kota tujuan utama bagi imigran ke Australia.[6]
Koloni Britania pertama di Australia, Sydney, didirikan[7] tahun 1788 di Sydney Cove oleh Arthur Phillip, komodor First Fleet. Terletak di sebuah teluk di Laut Tasman, Sydney dibangun di bukit rendah di sekitar Port Jackson.[8] Kota ini merupakan tempat berdirinya Sydney Opera House dan Harbour Bridge. Wilayah metropolitannya dikelilingi oleh taman nasional, dan memiliki banyak teluk, sungai dan ceruk.
Kota ini adalah tempat bagi berbagai taman, seperti Hyde Park, Royal Botanical Gardens dan taman nasional. Bersama dengan Sydney Harbour, hal ini merupakan faktor utama yang menjadikan kota ini sebagai salah satu kota terindah di dunia.[9]
Sydney dianggap sebagai sebuah kota dunia A+, berdasarkan daftar kelompok Universitas Loughborough tahun 2008[10] dan menempati peringkat ke-16 di antara kota global berdasarkan Global Cities Index tahun 2008 oleh Foreign Policy.[11] Menurut survei biaya hidup Mercer, Sydney adalah kota termahal di Australia, dan termahal ke-66 di dunia.[12] Sydney juga menempati peringkat ke-10 kota yang pantas dihuni di dunia menurut Mercer Human Resource Consulting dan The Economist.[13][14] Sydney juga merupakan pusat keuangan internasional dan menempati peringkat ke-14 dari 50 kota keuangan global menurut Mastercard Worldwide Centers of Commercial Index (2007),[15] dan peringkat ke-1 di Australia.
Kota ini pernah mengadakan pesta olahraga tingkat internasional, termasuk British Empire Games 1938, Olimpiade Musim Panas 2000 dan final Piala Dunia Rugby 2003. Bandar udara utama yang melayani Sydney adalah Bandar Udara Sydney.

Sejarah Kota Beijing




Beijing (hanzi: 北京;pinyin: Běijīng; Wade-Giles: Pei-ching; Postal System Pinyin: Peking; Abjad fonetik internasional: [pei˨˩ tɕɪŋ˥˥]) , kota metropolitan di wilayah utara Republik Rakyat Cina adalah ibu kota Republik Rakyat Cina. Beijing termasuk satu dari empat kotamadya di Republik Rakyat Cina, yang sebanding dengan provinsi dalam struktur administrasi pemerintahan Cina. Berbatasan dengan provinsi Hebei di utara, barat, selatan dan beberapa bagian di timur, dan dengan Tianjin di wilayah tenggara. Wali kotanya saat ini adalah Guo Jinlong.
Kota ini memiliki penduduk sebesar 14 juta jiwa dan merupakan kota terbesar kedua di Cina setelah Shanghai. Penghubung transportasi utamanya adalah dengan menggunakan jalur kereta api, jalan raya dan jalan tol di segala penjuru kota. Beijing juga merupakan titik utama untuk penerbangan internasional ke Cina. Beijing merupakan pusat politik, pendidikan, dan kebudayaan di Cina, di mana Shanghai dan Hong Kong menjadi pusat perekonomian.

Sejarah Kota London




London (ejaan Inggris: [ˈlʌndən]) adalah ibu kota Inggris dan Britania Raya. Kota yang dibangun oleh orang Romawi di masa lampau dan dulu disebut Londinium ini pada 1 Januari 2005 berpenduduk sekitar 7,4 juta jiwa di daerah London Raya dan berjuta-juta jiwa lagi di daerah metropolitannya.
Penduduk London terdiri dari berbagai macam etnik, budaya, dan agama, serta berbicara dalam hampir 300 bahasa, yang menjadikannya kota paling kosmopolitan dan dinamis di dunia. Penduduk London biasa menyebut dirinya Londoner.
London juga merupakan basis berbagai organisasi, institusi dan perusahaan yang berpengaruh di dunia. London juga merupakan percampuran antara tradisi dan teknologi, serta salah satu tujuan wisata utama.

Logo Olimpiade London 2012
London termasuk salah satu kota besar di dunia bersama New York, Paris, dan Tokyo. London juga sangat berkembang dalam berbagai bidang seperti finansial, komunikasi, dan seni. London juga memiliki berbagai kastil, museum, teater, gedung konser, galeri, bandara, stadion olah raga, dan istana.
Pada 6 Juli 2005, London berhasil mendapatkan hak menyelenggarakan Olimpiade 2012. Sebelumnya, London juga pernah menyelenggarakan Olimpiade 1908 dan Olimpiade 1948.

Sejarah Kota Roma


Roma (bahasa Italia dan Latin: Roma) adalah ibu kota Italia, ibu kota Provinsi Roma dan juga ibu kota daerah Lazio. Kota ini terletak di hilir sungai Tiber, dekat Laut Tengah, di 41°54' LU 12°29' BT. Vatikan, sebuah daerah kantong (enklave) berdaulat di dalam wilayah Roma, adalah pusat Gereja Katolik Roma dengan pemimpin seorang Sri Paus.
Sebagai kota terbesar di Italia, Roma mempunyai populasi sebesar 2.823.807 jiwa (2004) dengan hampir 4 juta di daerah metropolitan. Wali kota Roma saat ini adalah Walter Veltroni.
Sejarah kota ini sangat panjang, hampir 2.800 tahun. Selama itu, kota ini pernah menjadi pusat Kerajaan Romawi, Republik Romawi dan Kekaisaran Romawi, dan belakangan negara Kepausan, Kerajaan Italia, dan kini Republik Italia.
Wali kotanya saat ini adalah Gianni Alemanno. Kota Roma merupakan salah satu kote mode dunia seperti kota Milan,

Sejarah Kota Paris


Panorama Paris December 2007.jpg


Paris (pengucapan /ˈpærɨs/ dalam bahasa Inggris;[3] [paʁi] (bantuan·info) dalam bahasa Perancis) adalah ibukota Perancis. Terletak di sungai Seine, di utara Perancis, di jantung region Île-de-France (juga dikenal sebagai "Region Paris"; bahasa Perancis: Région parisienne). Kota Paris pada batas administratifnya (tak berubah sejak 1860) memiliki penduduk 2.167.994 jiwa (Januari 2006).[4] Unité urbaine Paris (atau wilayah urban) memanjang ke luar batas kota administratif dan memiliki perkiraan penduduk 9.93 juta (tahun 2005).[5] Aire urbaine Paris (atau wilayah metropolitan) memiliki penduduk hampir 12 juta jiwa,[6] dan merupakan salah satu wilayah metropolitan terpadat di Eropa.[7]
Pemukiman penting bagi lebih dari dua milenium, Paris hari ini menjadi salah satu pusat bisnis dan budaya terdepan di dunia, dan campuran politik, pendidikan, hiburan, media, fashion, sains dan seni semuanya membantu statusnya sebagai salah satu kota global terbesar di dunia.[8] Region Paris (Île-de-France) adalah ekonomi kota terbesar di Eropa, dan kelima terbesar dalam daftar kota menurut PDB dunia. Dengan €500.8 miliar (US$628.9 miliar), kota ini menghasilkan seperempat produk domestik bruto (PDB) Perancis tahun 2006.[9] Region Paris memiliki 36 dari perusahaan Fortune Global 500[10] di beberapa distrik bisnis, terutama La Défense, distrik bisnis terbesar di Eropa.[11] Paris juga memiliki banyak organisasi internasional seperti UNESCO, OECD, ICC dan Paris Club.
Paris adalah kota tujuan turis paling populer di dunia, dengan 30 juta pengunjung asing per tahun.[12] Terdapat sejumlah marka tanah terkenal di antara berbagai atraksinya, bersama dengan institusi terkenal dan taman terpopuler di dunia

Sejarah New york


New York City (secara resmi bernama City of New York) adalah kota terbesar di Amerika Serikat dan salah satu kota paling penting di dunia di bidang keuangan dunia dan komunikasi. Jumlah penduduknya melebihi 8 juta jiwa dalam wilayah seluas 800 km², dan populasi imigran yang besar dari 180 negara.
New York City juga adalah ibu kota negara bagian ASNew York. Kota ini merupakan mesin raksasa untuk ekonomi dunia, dengan produk metropolitan bruto sebesar US$488,8 miliar pada 2003, terbesar di antara kota-kota di AS dan keenam terbesar dibandingkan dengan negara-negara bagian AS manapun. Apabila New York City merupakan sebuah negara, ia akan mempunyai produk domestik bruto terbesar ke-16 di dunia, melebihi Rusia ($433 miliar). Bersama dengan LondonParisdan Tokyo, kota ini dianggap sebagai salah satu dari empat kota global di dunia. PBB juga mempunyai markasnya di kota ini sejak1951, beberapa tahun setelah didirikan.
Kota ini dijuluki "the Big Apple" ("Apel Besar"), "Kota yang Tak Pernah Tidur", atau "Ibu kota Dunia". New York City terkenal dengan budayanya, keanekaragaman, gaya hidupnya yang cepat, kosmopolitanisme, dan kesempatan ekonominya. Kota ini saat ini juga dikenal karena mempunyai tingkat kejahatan terendah di antara kota-kota di Amerika Serikat.

Sejarah Kota Tokyo




Tokyo (東京; Tōkyō,[2] harafiah: ibu kota timur) adalah ibu kota Jepang sekaligus daerah terpadat di Jepang, serta daerah metropolitan terbesar di dunia berdasarkan jumlah penduduknya (33.750.000 di perkotaan dan sekitarnya).
Sekitar 12 juta orang tinggal di Tokyo dan ratusan ribu lainnya berpulang pergi setiap hari dari daerah sekitarnya untuk bekerja dan berbisnis di Tokyo. Tokyo adalah pusat politik, ekonomi, budaya dan akademis di Jepang serta tempat tinggal kaisar Jepang dan kursi pemerintahan negara, dan sekaligus merupakan pusat bisnis dan finansial utama untuk seluruh Asia Timur.
Tokyo mempunyai jauh lebih sedikit gedung pencakar langit dibandingkan dengan kota lain yang seukurannya karena peraturan konstruksi gempa buminya. Bangunan di Tokyo kebanyakan terdiri dari apartemen tingkat rendah (6 hingga 10 lantai) dan rumah keluarga yang sempit. Tokyo juga merupakan lokasi sistem transportasi massal paling kompleks di dunia, dan terkenal akan jam-jam sibuknya yang padat.
Tokyo secara harafiah berarti "ibu kota timur" dalam bahasa Jepang, arti yang berlawanan dengan ibu kota lama di barat, Kyoto, yang dinamakan "saikyo", berarti "ibu kota barat" untuk jangka waktu yang pendek pada abad ke-19. Hingga tahun 1870-an, Tokyo bernama "Edo". Ketika pusat kekaisaran berpindah dari Kyoto ke Edo, namanya pun diganti.Tokugawa Ieyasu.
Tokyo asalnya merupakan desa perikanan kecil yang bernama Edo. Pada tahun 1457, Ota Dōkan membangun Istana Edo. Pada tahun 1590, Tokugawa Ieyasu berbasis di Edo, dan setelah menjadi shogun pada tahun 1603, kota ini menjadi pusat administrasi tentaranya untuk seluruh negara. Pada zaman Edo, Edo menjadi salah satu kota terbesar di dunia dengan jumlah penduduk mencapai sejuta orang menjelang abad ke-18.[3]
Edo menjadi ibukota de facto di Jepang[4] meskipun kaisar tinggal di Kyoto, ibu kota kerajaan. Setelah sekitar 263 tahun, pemerintah shogun digulingkan di bawah bendera pemulihan pemerintahan kaisar. Pada tahun 1869, ketika Kaisar Meiji pindah ke Edo di usia 17 tahun, Tokyo sudah menjadi pusat politik dan kebudayaan negara,[5] kemudian dijadikan ibu kota kerajaan de facto oleh istana sementara bekas Istana Edo menjadi Istana Kerajaan. Kota Tokyo didirikan lalu tetap menjadi ibu kota negara sehingga status kotanya dicabut pada tahun 1943 untuk digabungkan dengan "Wilayah Metropolitan" Tokyo.
Sayangnya, Tokyo mengalami dua bencana hebat pada abad ke-20, tetapi untungnya kota ini dapat pulih dari keduanya. Salah satunya adalah gempa bumi Kantō 1923 yang menyebabkan 140.000 penduduk tewas atau hilang,[6] dan yang kedua adalah Perang Dunia II, ketika Tokyo dibom bertubi-tubi pada tahun 1944 dan 1945, menyebabkan 75.000 hingga 200.000 orang tewas dan separuh kota hancur.[7]
Setelah perang, Tokyo dibangun kembali, dan berkilauan di mata dunia ketika Olimpiade Musim Panas 1964 diadakan di kota ini. Zaman 1970-an menyaksikan pembangunan pencakar langit seperti Sunshine 60, konstruksi bandara baru yang kontroversial[8] di Narita (yang agak jauh dari perbatasan kota) pada tahun 1978, dan peningkatan jumlah penduduk hingga sekitar 11 juta (dalam lingkungan wilayah metropolitan).
Jaringan kereta bawah tanah dan komuter Tokyo menjadi salah satu yang tersibuk di dunia[9] karena semakin banyak orang yang pindah ke wilayah Tokyo. Pada 1980-an, harga properti melangit dalam penggelembungan harga aset Jepang. Setelah gelembung itu meledak pada 1990-an, banyak perusahaan, bank, dan banyak orang yang terikat utang hipotik, sehingga terjadilah resesi besar yang membuat era 1990-an sebagai "dekade hilang" di Jepang,[10] tetapi kemudian berangsur-angsur membaik.
Proyek reklamasi tanah di Tokyo juga berlanjut selama berabad-abad lamanya, terutama di wilayah Odaiba yang dijadikan daerah belanja dan hiburan utama.

Sejarah Kota Jakarta



Telusurindonesia – Awal mula berdirinya beberapa kerajaan dan kota besar di bumi ini diliputi mitos. Kekosongan data sejarah diisi dengan cerita legendaris. Demikian halnya dengan Roma, yang katanya didirikan oleh Romulus dan Remus, kakak-beradik yang dibesarkan oleh seekor serigala. Demikian juga diceritakan tentang negeri Matahari Terbit yang dikaitkan dengan keturunan dewi matahari, yang sampai kini menghiasi bendera kebangsaan Jepang.
Kota Jakarta
Menimbulkan polemik rupanya mitos semacam ini meliputi pula asal usul atau lahirnya Kota Jakarta, ibu kota tertua dari semua negara di Asia Tenggara, walaupun belum begitu tua jika dibandingkan dengan kota seperti Kyoto dan Thang-Long atau Hanoi umpamanya. Kalau demikian, atas dasar apa warga Jakarta merayakan hari jadinya yang ke-470 pada tahun ini? Sejarawan Abdurrachman Suryomomihardjo mengomentari keputusan Walikota Jakarta Sudiro (1953 – 1958) tentang hari jadi Jakarta sebagai “kemenangan Sudiro” yang berlandaskan “kemenangan Fatahillah” yang pastinya tidak kita ketahui.
Pada tahun ’50-an perdebatan tentang asal usul Jakarta memuncak dalam perang pena dua mahaguru, yaitu Dr. Soekanto dan Dr. Hussein Djajadiningrat. Polemik ini pun sudah menjadi sejarah yang dilupakan oleh sebagian besar penghuni Jakarta, yang dibuai terus dengan karangan-karangan resmi yang menampakkan asal usul ibu kota dengan begitu gamblang. Namun belum begitu lama Dr. Slametmulyana masih berpegang pada tesis bahwa nama Ja(ya)karta diturunkan dari nama adipatinya yang ketiga, yaitu Pangeran Jayawikarta, yang membela kotanya terhadap J.P. Coen, pendiri Batavia (1619), namun dikalahkan oleh saingannya dari Banten. Di balik berbagai teori yang kurang pasti ini apa yang pasti? Apa yang terbukti? Pertama, dokumen-dokumen tertua menyebutkan suatu permukiman di mulut Ciliwung bukan dengan nama Ja(ya)karta, melainkan Sunda Calapa. Dokumen tertua yang menyebut nama ini adalah Summa Oriental karangan Tome Pires, yang memuat laporan kunjungannya dari tahun 1512/15. Apakah Ma Huan, penulis laporan pelayaran armada Laksamana Zheng-Ho, yang kapal-kapalnya mengunjungi Pantai Ancol pada awal abad XV, mengenal Chia liu-pa (atau Calapa) belum dapat dipastikan kebenarannya.
Monumen Nasional
Direbut pasukan Cirebon Sebutan Sunda Calapa dipakai terus sampai pertengahan abad XVI (misalnya oleh A. Nunez, Lyro do pesos Ymdia, 1554) dan dimuat pada peta-peta Asia sampai awal abad XVII. Nama Ja(ya)karta untuk pertama kalinya disebutkan dalam suatu dokumen tertulis, yang berasal dari sekitar tahun 1553, yakni dalam karangan sejarawan Barros, yang berjudul Da Asia: Pulau Sunda adalah negeri yang di pedalaman lebih bergunung-gunung daripada Jawa dan mempunyai enam pelabuhan terkemuka, (Cimanuk) Chiamo di ujung pulau ini, Xacatara dengan nama lain (Karawang) Caravam, (Xacatara por outro nome Caravam), (Tangerang) Tangaram, (Cigede) Cheguide, (Pontang) Pontang dan (Banten) Bintam. Inilah tempat-tempat yang ramai lalu lintas akibat perniagaan di Jawa seperti pula di Malaka dan Sumatra …. (Barros, Da Asia decada IV, liv. 1, Cap XII, hlm. 77) . Jao de Barros (1496 – 1570) bekerja di Casa da India (1532 -1568) di Lisabon, tempat segala laporan dari Asia diterima dan diarsipkan. Meskipun karangannya tentang Asia Tenggara dari tahun 1553 menunjukkan keadaan yang sedikit lebih tua, kita tidak tahu persisnya dari tahun berapa. Karena itu nama Ja(ya)karta (dalam segala ejaannya) tidak terdokumentasi sebelum tahun 1550.
Tugu Selamat Datang
Dokumen Indonesia pertama yang memakai sebutan “Jakarta” tidak mungkin berasal dari sebelum tahun 1602. Dokumen ini merupakan suatu “piagam” dari Banten, yang ditemukan van der Tuuk (1870). Meski demikian, nama Sunda Calapa tetap dipergunakan juga sampai akhir abad XVI, bahkan dalam berita pelayaran Belanda dari akhir abad itu. Walaupun tidak dapat diketahui dari sumber sezaman, kapan pelabuhan di mulut S. Ciliwung itu berganti nama dan mungkin juga penduduknya, bisa dipastikan dari berbagai sumber Portugis (misalnya J. de Barros, F.L. Castaheda, G. Correa), yaitu pada akhir tahun 1526 atau awal 1527. Sunda Calapa direbut dari kekuasaan kerajaan Hindu Sunda oleh pasukan Islam dari Cirebon. Awak kapal Portugis yang dipimpin D. de Coelho dan terdampar di Pantai Sunda Calapa dibunuh dan dipukul mundur oleh penguasa baru . Maka, 470 tahun yang lalu pasti terjadi perubahan besar di daerah yang sekarang disebut “Kota”. Sunda Calapa (sampai 1526/27) maupun Jayakarta (1527 – 1619) terletak di sebelah selatan suatu garis yang dibentuk oleh rel kereta api dan jalan tol baru sedikit di sebelah utara Hotel Omni Batavia sekarang. Maka pasukan Cirebon yang dipimpin oleh Sunan Gunung Jati sebagai sekutu (atau bawahan?) Kesultanan Demak mendarat di pantai yang terbentang kurang lebih pada garis tersebut. Mungkin juga ia menyerang Sunda Calapa melewati daratan dari arah Marunda. Hal ini agak sulit, karena pada zaman itu daerah antara Marunda dan Kota masih penuh hutan lebat serta rawa-rawa yang banyak buayanya.
Peta Kota Jakarta Sekarang
Mitos, legenda, atau hanya cerita? Masalah siapa yang memimpin tentara koalisi Cirebon-Demak-Banten melawan raja Pajajaran belum terpecahkan dengan tuntas. Rupanya hal ini tidak mungkin terungkap, karena dokumen sejarah dari masa itu tidak ada, baik yang berbentuk tulisan maupun benda sejarah. Nilai sejarah cerita Purwaka Tjaruban Nagari, yang pengarangnya menyebut diri Pangeran Aria Tjarbon masih diperdebatkan oleh para sejarawan. Naskah dari sekitar tahun 1720 ini telah beredar sejak awal abad XIX di luar lingkungan Keraton Cirebon. Belum ada edisi kritis dari naskah penting ini, apalagi mengenai kitab sumbernya, yang disebutkan pada halaman terakhir yakni naskah Negarakertabumi. Purwaka Tjaruban Nagari bukan dokumen dari zaman Jakarta didirikan, maka pengetahuan tentang sumbernya penting. Selain itu naskah ini penuh cerita ajaib dan bagian-bagian yang memperlihatkan kepentingan pihak Cirebon pada waktu itu. Atas dasar yang secara halus dapat disebut ketidakpastian itu dibangun suatu sejarah tentang tokoh “pendiri” Jakarta, yaitu Fatahillah. Keberadaan dan peran penting seseorang yang muncul dalam aneka sumber sejarah sebagai Tagaril, Fadilah Khan, Falatehan atau Fatahillah, tak dapat disangsikan. Namun identitas dan kegiatan tokoh dari Pasai (Sumatra Utara) itu belum jelas betul. Karangan dan seminar sejarawan Indonesia dan luar negeri masih tetap bergumul tentang siapakah Fatahillah, orang Gujarat keturunan Arab itu.
Peta Jakarta(Batavia) Tempo Dulu
Mengingat keadaan sumber-sumber sejarah yang sulit ditemukan, bahkan harus dikatakan hampir nihil, maka pada awal berdirinya Kota yang dinamai Jayakarta itu akan tetap diliputi kabut, sehingga mitos dengan leluasa dapat berkembang, dipelihara, bahkan diresmikan. Nasib ini memang bukan hanya khas Jakarta. Memang sejarah yang kritis kadang kala menyajikan kejadian historis sebagai peristiwa yang bercorak agak biasa, sedangkan mitos, legenda, dan cerita dengan leluasa dapat membakar imajinasi dan semangat. Tetapi ini bukan maksud sejarah yang ingin mengenal kenyataan dan menafsirkannya.
Apakah menginjak abad XXI ini orang akan puas dengan mitos ataukah mereka ingin mengetahui kebenaran? Kapankah akan terbit sejarah Jakarta yang kritis? Apakah sudah waktunya? Sudah mungkinkah dengan mengingat nasib aneka buku kritis yang muncul akhir-akhir ini? Jakarta yang merayakan hari ulang tahun ke-470 sepantasnya memiliki kajian sejarahnya, yang realistis serta ilmiah. Walaupun masa awal dan sejarah berikutnya akan tampak agak biasa, sejarah seperti ini diperlukan untuk membangun suatu rasa memiliki warga kota pada pergantian abad ini yang tidak lama lagi akan berlangsung. Mitos dan legenda tetap berfungsi, namun tidak memadai sebagai landasan pembangunan masa depan suatu masyarakat yang peduli pada nasib kotanya dan peninggalan-peninggalan sejarahnya.