Keriuhan Gedung Istora Senayan menjadi sesuatu yang begitu dirindukan oleh Saina Nehwal. Pemain tunggal putri asal India ini memang memiliki kenangan tersendiri dengan suasana riuh yang kerap muncul saat berlaga di turnamen Djarum Indonesia Open, yang tahun ini sudah naik pamor menjadi turnamen super series premier itu.
"Saya selalu menyukai penonton di sini, itu seperti pemberi kekuatan tersendiri bagi saya," kata pemain India yang mendapatkan gelar kehormatan Khel Ratna --gelar tertinggi yang didapatkan para olahragawan India.
Dukungan penonton memang tak pernah menjauh darinya di saat Saina sedang bermain di lapangan. Saina bak pemain Indonesia yang mendapatkan dukungan luar biasa dari ribuan penonton yang kerap memadati Istora. Siapa pun lawan Saina --asal bukan pebulutangkis Indonesia-- pasti harus berhadapan dengan semangat penonton yang diberikan kepada Saina.
Bukan hanya dukungan luar biasa dari penonton saja, Saina merasa seperti keberuntungan selalu berpihak padanya di saat tampil di Istora. "Saya sudah menang dua kali di sini, dan tentunya dengan hasil yang saya dapatkan sekarang tentunya ingin bisa juara ketiga kalinya," katanya. Pebulu tangkis yang kini berusia 21 tahun itu memang sudah dua kali menyabet gelar juara di Indonesia Open.
Tahun ini, Saina melangkah ke final setelah mengalahkan tunggal putri Taiwan Shao Chieh Cheng dengan pertarungan ketat, 21-14, 14-21, 21-17 di babak semifinal. Sehari sebelumnya, Saina juga sempat membuat mantan ratu bulu tangkis dunia asal Denmark, Tine Baun, menangis. Saina unggul dalam pertandingan dan menang 21-19, 21-19. Perjalanan seperti ini menurutnya tak lain berkat dukungan luar biasa dari penonton.
Gelar pertama di tahun 2009 bahkan menjadi gelar perdana yang pernah didapatkan Saina selama tampil di turnamen super series. Kala itu, Saina tampil di bawah asuhan pelatih asal Indonesia, Atik Jauhari. Sama halnya ketika kembali menjadi juara setahun setelahnya. Meski kini tak lagi bersama dengan sang legenda bulutangkis Indonesia itu, Saina tetap berusaha tampil konsisten.
"Saya memang tentunya menginginkan tampil lebih baik di kejuaraan besar seperti Kejuaraan Dunia dan juga Olimpiade. Saya sangat ingin menjadi juara," katanya.
Selepas Djarum Indonesia Open Super Series 2011, Saina sudah menatap kejuaraan dunia yang tahun ini bakal berlangsung di London, Agustus mendatang. "Turnamen di sini akan menjadi ajang pemanasan yang sangat bagus, semua pemain terbaik dunia berkumpul di sini," katanya.
Selain berusaha melakukan pemanasan, Indonesia Open kali ini juga menjadi peluang bagi Saina untuk mendapatkan gelar juara super series yang belum pernah didapatkan sepanjang tahun 2011 ini.
"Saya ingin mendapatkan hasil terbaik di Indonesia seperti dua tahun sebelumnya. Saya merasa seperti berada di rumah jika bermain di sini," katanya. Di babak final tahun ini, Saina akan berhadapan dengan pemain Cina Wang Yihan --yang berada tepat satu peringkat di atasnya. "Saya selalu suka berhadapan dengan pemain Cina," kata pebulu tangkis peringkat empat dunia itu.
No comments:
Post a Comment