Dalam sebuah film yang mengangkat drama percintaan, Marcel Chandrawinata dan Donita dituntut terlibat sebuah adegan intim: berciuman. Diakui mereka, meski sempat ragu, namun atas nama profesionalisme, mereka dituntut untuk melakoninya.
Toh, aku melihat adegan itu sebagai sesuatu yang tidak porno, tidak vulgar. Itu bagian dari kisah cinta yang dialami oleh sepasang kekasih.
-- Donita
"Gimana nih, Marcel?" tanya Donita ketika disinggung soal adegan ciuman bibir dalam film tersebut seusai menyaksikan pemutaran film perdana mereka, Pupus, di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (25/5/2011).
Rada sedikit malu-malu, Donita pun menjelaskan kronologi adegan yang disebutnya di luar skenario itu. "Iya, jadi deg-degan pada saat melakukan adegan itu karena sebelumnya kita enggak tahu harus ada adegan itu. Pas saat take, sutradara mengarahkan improvisasi agar kita berdua melakukan ciuman beneran," terang Donita.
Seperti halnya lawan mainnya, Marcel juga mengaku sempat disergap perasaan dag dig dug pada saat melakukan adegan satu kali take itu. Kata Marcel, jantung keduanya berdegup kencang.
"Kita deg-degan. Aku pegang dada Donita dan Donita pegang dada aku, terasa detak jantung kita berdegup kencang," imbuh Marcel.
Usai terlibat adegan itu, lanjut Donita, ia dan Marcel sempat merasa kacau balau dan kikuk. "Jadi, setelah ciuman, aku sempat bingung mau berakting gimana lagi karena saking deg-degan. Sesaat kemudian sutradara mengatakan cut dan menyambung lagi adegan," ucap Donita.
Dalam film tersebut, keduanya berperan sebagai pasangan kekasih. Meski sebatas akting, tetap saja adegan tersebut membuatnya risi. "Sebenarnya aku merasa risi. Tapi mau gimana lagi, aku harus melakukannya karena itu bagian dari profesi aku sebagai pemain film. Enggak ada gimana-gimana perasaannya dengan Marcel. Ya karena sebatas melakukannya sebagai akting," tegas Donita.
Soal adegan yang satu itu, sedari awal diakuinya memang sudah ada di skenario. Hanya saja, ia berpikir bahwa adegan itu bisa diakali dengan trik kamera. "Jadi sama sekali enggak ada bayangan adegan itu dilakukan beneran. Aku pikir hanya sebatas membelakangi kamera atau dengan tipuan kamera. Tapi ketika adegan yang satu itu, mau tak mau harus ada improvisasi baru," ujarnya.
Donita menjelaskan, jauh sebelum menjalani kegiatan shooting, ia sempat meminta masukan dari sang ibu. Lantas apa katanya? "Mama sempat melarang aku sebelumnya. Mama bilang jangan. Tapi ya bagaimana, aku berusaha untuk profesional dan berusaha maksimal. Alhamdulillah bisa...," tekannya.
"Toh, aku melihat adegan itu sebagai sesuatu yang tidak porno, tidak vulgar. Itu bagian dari kisah cinta yang dialami oleh sepasang kekasih. Dan aku berusaha mendalami karakter tersebut, yang saat itu aku harus bisa menggambarkan sedang berada dalam kondisi jatuh cinta pada Panji (karakter yang diperankan Marcel)," tutup perempuan yang berperan sebagai Cindy dalam film bergenre drama pertamanya tersebut.
No comments:
Post a Comment